Jika biasanya saya menggunakan file fstab di Linux untuk mount filesystem otomatis, maka kali ini saya coba menggunakan systemd mount unit.
Jika menggunakan mekanisme mount otomatis via fstab, ada momen di mana terjadi kendala ketika filesystem gagal mounting setelah proses reboot. Akibatnya, sistem masuk mode maintenance/recovery. Jika itu yang terjadi, filesystem yang gagal mounting, harus didisable terlebih dahulu pada fstab dengan cara masuk mode recovery atau via Live CD.
Nah, kali ini saya coba mounting filesystem dengan metode systemd mount unit. Kelebihannya, ketika gagal mounting, operating system tetap booting normal meskipun ada filesystem yang tidak termounting. Kekurangannya, saya tidak tahu apabila ada filesystem yang harus otomatis mounting setelah proses booting
Untuk memudahkan, berikut kondisi system yang saya miliki adalah
– NFS share dengan alamat 192.168.1.253:/mnt/datapool3tb-mirror/pbsbackup
– Hendak dimount ke folder /srv/pbsbackup
Buat systemd mount unit
vi /lib/systemd/system/srv-pbsbackup.mount
Isi seperti berikut
[Unit] Description=NFS PBS mount After=network.target [Mount] What=192.168.1.253:/mnt/datapool3tb-mirror/pbsbackup Where=/srv/pbsbackup Type=nfs Options=defaults [Install] WantedBy=multi-user.target
Catatan: Format systemd mount unit harus sesuai dengan target folder mounting. Misal, jika hendak mount di folder /var/lib/pbsbackup, maka nama filenya harus var-lib-pbsbackup.mount
Untuk mounting filesystem pada harddisk internal, silakan sesuaikan bagian [Mount].
Lakukan reload daemon
systemctl daemon-reload
Mounting filesystem dan enable
systemctl enable srv-pbsbackup.mount systemctl restart srv-pbsbackup.mount
Silakan dicoba dan semoga bermanfaat 🙂