Salah satu distro Linux yang saya gunakan adalah openSUSE. Distro Linux ini termasuk generasi awal saya pakai Linux. Kira-kira pada tahun 2011. Waktu itu, jika tidak salah saya pakai openSUSE 11.4. Hampir selalu melakukan upgrade setiap ada rilis terbaru. Upgrade secara langsung. Bukan install baru dari installer-nya. Waktu masih jamannya pakai HDD SATA 5400 RPM hingga pakai SSD. Waktu masih pakai Fujitsu hingga Lenovo yang saya gunakan sekarang.
Proses pemindahan dari HDD SATA ke SSD dilakukan secara langsung. Pakai command dd if dan dd of. Menyalin partisi pada harddisk SATA ke partisi pada SSD yang baru saja dibeli waktu itu. Konyolnya lagi, proses tersebut saya lakukan ketika melakukan inhouse training disalah satu klien di daerah Cikarang. Waktu itu saya sebagai asisten pak Vavai. Jadi laptop yang saya gunakan tidak ditampilkan di monitor/proyektor 😀 . Alhamdulillahnya, proses salin data sukses dilakukan. Alhasil, SSD dijadikan sebagai primary disk dan SATA sebagai secondary disk atau hanya sebagai tempat penyimpanan data-data.
Pernah juga waktu itu upgrade ke versi openSUSE 13.1. Panduannya pernah saya tulis disini : tips-upgrade-opensuse-12-3-to-opensuse-13-1. Saat itu ada inhouse training disalah satu Universitas di pulau Sumatera. Posisinya sama. Saya sebagai asisten. Ternyata, koneksi internet di Universitas tersebut sangat kencang. Dan openSUSE 13.1 baru saja rilis beberapa hari. Karena tidak tahan dengan godaan versi terbaru yang sudah rilis, akhirnya saya upgrade kembali. Dalam keadaan sedang training 😀 . Sempat kena omelan si boss waktu itu. Karena melakukan upgrade di waktu yang kurang tepat 😀
Hari ini (02 Juli 2020), openSUSE Leap 15.2 telah dirilis. Namun sehari sebelumnya, saya sudah memutuskan untuk meng-upgrade openSUSE yang sudah mengalami upgrade dari versi-versi sebelumnya ini. Proses upgrade yang dilakukan selalu sama. Memastikan semua sudah terupdate sebelum memutuskan distribution upgrade. Prosesnya kurang lebih seperti ini :
su zypper ref zypper up
Disable semua repository dan menambahkan repository openSUSE Leap 15.2
zypper mr -da zypper ar http://download.opensuse.org/distribution/leap/15.2/repo/oss/ leap-oss-15.2 zypper ar http://download.opensuse.org/distribution/leap/15.2/repo/non-oss/ leap-non-oss-15.2 zypper ar http://download.opensuse.org/update/leap/15.2/oss/ leap-update-oss-15.2 zypper ar http://download.opensuse.org/update/leap/15.2/non-oss/ leap-update-non-oss-15.2
Update lalu dist upgrade
zypper up zypper dup
Total data yang harus diupgrade sebesar 3.79 GB
The following product is going to be upgraded: openSUSE Leap 15.1 15.1-1 -> 15.2-1 The following 4 packages are going to change architecture: linux-glibc-devel noarch -> x86_64 oxygen5-cursors x86_64 -> noarch oxygen5-sounds x86_64 -> noarch snapper-zypp-plugin noarch -> x86_64 The following 7 packages require a system reboot: dbus-1 glibc gnutls kernel-default-5.3.18-lp152.19.2 kernel-firmware libopenssl1_0_0 libopenssl1_1 5826 packages to upgrade, 253 new, 27 to remove, 4 to change arch. Overall download size: 3.79 GiB. Already cached: 0 B. After the operation, additional 1.9 GiB will be used. Note: System reboot required.
Proses upgrade openSUSE Leap 15.2 ini membutuhkan perjuangan yang lumayan. Khususnya terkait koneksi internet yang terbatas. Awalnya, saya pakai quota internet Tri dengan jatah 1 GB perhari. Setelah quota habis, saya lanjut menggunakan paket kecepatan 1 mbps dari By.U yang saya beli sebelumnya. Setelah melewati jam 12 malam, paket Tri 1 GB perhari saya muncul lagi. Karena By.U lambat, saya pakai kembali jatah 1 GB quota tersebut. Sayangnya quota internet yang ada masih kurang. Lalu saya kembalikan lagi koneksinya menggunakan By.U. Karena kecepatan koneksi By.U hanya 1 mbps, saya biarkan prosesnya berjalan dan saya tinggal tidur.
Berharap setelah bangun tidur proses downloadnya selesai, ternyata prosesnya baru 60%-65% (4k package) dari total package yang diupgrade 6k lebih. Lalu saya membeli paket internet sahurnya Telkomsel dengan jatah quota 5 GB untuk 2 hari dan hanya bisa digunakan hingga jam 7 pagi saja. Setelah menggunakan paket internet Quota, kecepatan downloadnya lebih cepat dibandingkan dengan By.U. Alhamdulillah proses upgrade bisa selesai sebelum jam 7 pagi. Berikut beberapa tampilan hasil screenshot
Overall, setelah selesai upgrade, beberapa aplikasi yang sering digunakan dapat dibuka dengan baik. Seperti Telegram, Authy, LibreOffice, Konsole dan Google Chrome. Namun pada Google Chrome, muncul flicker terus menerus yang cukup mengganggu. Untuk solusinya, saya menambahkan konfigurasi pada XORG.
Buat file 20-intel.conf
vi /usr/share/X11/xorg.conf.d/20-intel.conf
Isi dengan isian berikut
# Joakim Section "Device" Identifier "Intel Graphics" Driver "intel" Option "AccelMethod" "sna" Option "TearFree" "true" Option "DRI" "3" Option "Backlight" "intel_backlight" EndSection
Simpan dan restart OS
Penilaian saya pribadi, tampilan dari openSUSE Leap 15.2 ini cukup elegan dari versi sebelumnya.
Tidak terasa saya sudah menggunakan openSUSE satu dekade lamanya. Semoga di versi-versi yang akan datang tambah ciamik dan mantaps