Pada hari minggu kemarin tanggal 25 Mei 2014 saya bersama keluarga berencana menjenguk paman yang sedang sakit. Dikarenakan ada beberapa tempat yang dikunjungi, maka beberapa rencana-pun kami siapkan dan diskusikan. Akhirnya kami memutuskan untuk menyewa 1 mobil dari kampung halaman. Menyewa mobil dari kampung ini memiliki alasan dikarenakan kakak perempuan saya memang berencana untuk pulang dan menyiapkan persiapan untuk persalinan anak yang kedua yang sekarang sudah beranjak 8 bulan kandungan.
Orang yang biasa menyewakan mobil-pun kami telephone dan sampai di Bekasi LK jam 5 dini hari. Sebelum berangkat, kami pergi ke mini market untuk membeli beberapa minuman dan cemilan untuk dijalan.
SILATURAHMI KE KALIDERES
Perjalanan pun dimulai kurang lebih jam 7 pagi menuju tempat pertama yang hendak dikunjungi yaitu kakak dari ibu saya (paman saya) di Kalideres. Perjalanan yang ditempuh dari Bekasi tidak terlalu lama dan bisa dibilang cepat dikarenakan kondisi Jakarta yang sepi (mungkin dikarenakan hari Minggu dan banyaknya yang berlibur ke Puncak). Sesampainya disana, kami berjabatan tangan dan “say hello” menanyakan kondisi masing-masing. Dikarenakan belum sarapan pagi, kami dibelikan “nasi uduk dari Medan” oleh paman. Ternyata nasi uduk juga ada yang berasal dari Medan yang biasanya dibuat oleh orang Betawi :D. Apakah Medan ini tidak memiliki makanan/oleh-oleh yang khas? karena setahu saya makanan/oleh-oleh dari Medan ini Bika Ambon (tuh kan tidak ada kata-kata Medannya, malah dari Ambon 😛 ). Uuuupps, ko malah bahas mengenai Medan? oke kita lanjut pada bagian silaturahmi dengan paman yang ada di Kalideres.
Jujur saja, saya ini type orang yang pemalu apabila bertemu dengan paman yang yang satu ini. Mungkin juga dikarenakan jarang ketemu dan selain itu paman saya ini memiliki anak perempuan cantik yang seumuran dengan saya dan teman bermain waktu kecil dan apabila ketemu saya suka salah tingkah 😀 (Cie cieee, salah tingkah ni yeeee). Hahaha, mungkin kalo saya suka wajar. Tapi, apakah ini termasuk cinta terlarang? karena dia sendiri adalah anak dari kakak ibu saya? hhhmmmm, biarkan itu menjadi teka teki dan perasaan saya saja :D. Setelah sekian lama berbincang, kami pun berpamitan untuk melanjutkan kunjungan pada paman saya yang berikutnya
SILATURAHMI KE PORIS TANGERANG
Perjalanan berikutnya adalah menuju Poris Tangerang. Perjalanan ke Poris ini tidak terlalu jauh dari Kalideres meskipun sudah masuk Provinsi Banten. Di Poris ini terdapat paman (Uwa) saya yang merupakan anak kedua dari Nenek saya. Paman saya ini adalah orang yang berjasa menyekolahkan saya pada saat SMA/SMK sampai lulus. Pada tahun 2007 yang lalu pasca kelulusan dari MTs, saya hampir tidak bisa melanjutkan sekolah dikarenakan faktor ekonomi orang tua waktu itu. Akhirnya saya diajak oleh paman untuk bersekolah di Tangerang/Jakarta bersama dengan anak-nya yang laki-laki yang seumuran dengan saya. Pengalaman tersebut saya tulis pada bagian about me blog ini.
Setelah kelulusan dari SMK, saya bekerja disebuah perusahaan di Pulogadung dan pulang ke Bekasi tempat kakak perempuan saya mengontrak. Saya pulang ke Bekasi dikarenakan jarak antara Pulogadung-Bekasi lebih dekat dibandingkan dengan Pulogadung – Poris (Tangerang). Ketika bekerja di Pulogadung, 1 bulan sekali saya sering ke Poris untuk mengambil uang gaji saya selama bekerja. Uang gaji ini ditransfer pada anak paman saya dikarenakan saya tidak memiliki ATM BCA waktu itu yang mana perusahaan hanya menerima ATM BCA untuk transfer gaji.
Bekerja di sebuah perusahaan di Pulogadung ini hanya bertahan selama 8 bulan dan bergabung dengan PT. Excellent Infotama Kreasindo yang berlokasi di Bekasi. Dari sisi jarak tentu lebih dekat dan tidak memakan waktu yang lama/bermacet-macetan dijalan :D.
Mungkin sudah 2 tahun lebih saya tidak bersilaturahmi pada paman di Poris ini selain bertemu di kampung pada saat lebaran Idul Fitri. Beberapa hari sebelum bersilaturahmi, saya mendapatkan info bahwa paman saya ini sakit dan sudah dirawat selama 4 hari di rumah sakit. Waktu itu posisi saya sedang berada di Riau untuk Inhouse Training disalah satu lembaga pendidikan. Adapun sakit yang diderita adalah Gula, Darah dan DBD. Tentu saja waktu itu pikiran saya tidak karuan karena sudah lama tidak jua dan memutuskan untuk menjenguk sepulangnya dari Riau. Saya juga sempat bertanya pada boss Masim “Vavai” Sugianto perihal recovery apabila terkena sakit DBD yang waktu bulan puasa yang lalu, si boss juga mengalami sakit yang sama.
Alhamdulillah sepulangnya dari Riau hari Jum’at ibu saya datang bersama sepupu saya ke Bekasi dan saya juga mendapatkan rezeki dari honor saya mendampingi si boss mengajar Inhouse Training. Uang yang diberikan si boss saya gunakan untuk membeli beberapa buah-buahan, sewa mobil untuk digunakan silaturahmi di hari Minggu dan sisanya saya berikan pada Ibu dan Paman saya. Tidak besar memang uang yang dapat saya berikan, namun mudah-mudahan dapat membantu dan bermanfaat. Mudah-mudahan penyakit paman saya diangkat oleh ALLAH SWT dan diberikan kesembuhan.
Setelah menunjukkan jam 10 lebih, kami sekeluarga pun bermapitan untuk melanjutkan perjalanan ke Sukabumi dimana tempat ayah dari Sepupu saya berada.
SILATURAHMI KE SUKABUMI
Di Sukabumi ini terdapat paman yang merupakan ayah dari sepupu saya. Kondisi ayah sepupu saya ini sama dengan kondisi paman yang berada di Poris, yaitu sudah lama sakit kurang lebih 4 bulan. Ayah dari sepupu saya ini sudah lama tidak berjumpa dengan anaknya kurang lebih 12 tahun dikarenakan waktu itu ibu dari sepupu saya (adik dari ibu saya/Bibi saya) sudah berpisah. Beberapa hari yang lalu, ayah dari sepupu saya menelpon anaknya dan ingin bertemu. Akhirnya pada hari minggu tanggal 25 Mei 2014 itu juga kami bersilaturahmi ke Sukabumi.
Perjalanan menuju Sukabumi dari Poris kurang lebih 4 jam. Untuk menuju Sukabumi ini kami melewati jalan Ciawi Bogor dan tembus ke Sukabumi sampai pasar Parung Kuda Sukabumi. Ternyata, lokasi untuk sampai dirumah ayah sepupu saya ini kurang lebih memakan waktu 1 jam yang mana rumahnya terdapat di bukit pergunungan desa Cipurut gunung Endut. Perjalanan menuju rumahnya pun masih terbilang sejuk dan rindang dengan pepohonan yang berada di samping kiri dan kanan jalan. Berikut adalah beberapa photo yang saya abadikan
Akhinya selama menikmati perjalan satu jam di bukit gunung Endut, kami sampai pada rumah yang dimaksud. Rumahnya pun sederhana dan terlihat lumut-lumut pada dinding-dinding rumah dikarenakan cuaya yang dingin. Bertemulah kami dengan ayah dari sepupu saya yang kondisinya sedang sakit dan berjabatan tangan. Kondisi waktu itu sungguh sangat berbeda dan pangling satu sama lain untuk bisa mengenali. Air mata tangisan pun keluar dari mata sepupu saya yang sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya yang kini sudah memiliki 2 anak yang merupakan adik tiri dari sepupu saya.
Ucapan permintaan maaf satu sama lain-pun saling diucapkan dan saling menanyakan kabar masing-masing. Silaturahmi di Sukabumi ini tidak berlangsung lama dikarenakan waktu sudah sore hari dan persipaan untuk pulang lagi ke Bekasi. Pada jam 4 sore kami-pun bermapitan pulang dan mampir disebuah mesjid untuk sembahyang shalat Ashar sekaligus jama shalat Dzuhur yang terlewat.
Pada jam 10 malam akhirnya kami tiba di Bekasi dan istirahat sejenak di warung pecel ayam untuk makan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Setelah makan selesai, kami pun pulang kembali ke kontrakan dan bersiap-siap untuk melanjutkan kembali perjalanan ke Kuningan. Jam 12 malam lebih ibu dan kakak saya beserta sepupu pulang kembali ke Kuningan dari kontrakan dan saya sendiri dikontrakan.
Perjalanan dan silaturahmi yang menyenangkan bersama ibu dan sepupu beserta kakak saya kebeberapa tempat sekaligus dalam 1 hari. Memang badan ini terasa capek dan lesu, namun terbayarkan dengan bertemunya orang-orang tercinta yang sudah lama tidak berjumpa. Itulah perjalanan 1 hari saya bersama ibu, kaka dan sepupu ke 1 Kabupaten (Sukabumi), 3 Kota (Bekasi, Jakarta, Tangerang) dan 3 Provinsi (Jawa Barat, DKI Jakarta & Banten)
Semoga kami semua selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani dan jiwa raga yang kuat untuk dapat terus saling bersilaturahmi satu sama lain. Aaamiin