Hapalan Surat Al-Mulk (Complete)
Puasa Ramadan 1439 telah selesai. Masuk 1 Syawal yang menandakan hari raya Idul Fitri atau biasa disebut lebaran. Puasa kali ini saya membuat tantangan menghapal surat Al-Mulk yang memiliki 30 ayat. Challenge ini pernah saya tulis pada artikel sebelumnya. Ternyata puasa kali ini selama 29 hari. Alhasil di tanggal 29 Ramadan (jika tidak salah) saya menghapal 2 ayat. Meskipun diawal saya sudah hapal sekitar 4 ayat, namun ada hari dimana saya terlewat menghapal.
Secara hapalan, saya masih berusaha mengingat dan melancarkannya. Masih ada beberapa ayat yang tertukar ketika dibaca. Ada awalan atau akhiran ayat yang mirip-mirip. Misalnya awalan ayat ke 16 dengan 17, atau akhiran ayat 17 dengan 29. Tantangan berikutnya yang saya target adalah sholat subuh berjamaah setiap hari, hapal asmaul husna dan hapal juz 30 π . Mudah-mudahan dijauhkan dari rasa malas dan dimudahkan. Aamiin
Pernikahan Saudara Perempuan
Libur lebaran banyak yang menjadikannya momen “hajatan”. Khususnya dikampung saya. Baik yang melakukan pernikahan, sunatan ataupun yang lainnya. Salah satunya adalah saudara perempuan saya yang melangsungkan pernikahan pada hari Senin tanggal 4 Syawal 1439 atau tanggal 18 Juni 2018. Karena di libur lebaran banyak sanak keluarga yang mudik dan diharapkan dapat berkumpul dan menghadiri acara pernikahan yang diselenggarakan. Momen berkumpulnya keluarga besar ini yang jarang terlaksana di hari-hari selain lebaran.
Satu hari sebelum hari H, banyak saudara yang berkumpul dan bahu membahu membantu mempersiapkan acara yang akan dilaksanakan. Mulai dari mempersiapkan kursi untuk para tamu undangan, tempat makan, dekorasi pelaminan dan yang lainnya. Biasanya ada sebagian yang begadang dimalam harinya. Namun malam itu saya pulang dan tidak ikut begadang atau menemani.
Pada hari H, pagi-pagi HP saya sudah berdering yang ternyata telp dari ibu saya. Ibu saya meminta bantuan untuk telp mang Dadang untuk menjemput saudara di Brebes yang mengalami musibah kecelakaan. Kebetulan ibu saya menginap di rumah nenek yang dijadikan tempat “hajatan”. Saya minta bantuan kakak ipar untuk kontak mang Dadang. Namun mang Dadang sedang narik angkot. Memang sehari-harinya mang Dadang narik angkot. Meskipun terkadang narik mobil biasa yang disewa orang untuk mengantar. Termasuk saya yang sering menggunakan jasa beliau.
Saya coba kontak saudara yang terkena musibah tersebut untuk mencari grab/uber disekitar lokasi. Namun tidak ditemukan. Polisi juga coba membantu mencarikan. Kebetulan lokasi kejadian dekat dengan posko polisi yang sedang bertugas dilibur lebaran. Lokasi kejadian di Brebes. Saya coba sarankan untuk kontak dengan saudaranya (saudara kandung yang terkena musibah) yang mudik ke Brebes. Yang kebetulan akan ke Kuningan juga untuk menghadiri pernikahan. Sayang sekali tidak memungkinkan juga untuk melakukan penjemputan.
Akhirnya saya kontak saudara dari Tambun yang kebetulan mudik ke Kuningan. Yang menginap di rumah bibi saya. Yang kebetulan menyewa mobil untuk ke Kuningan. “Apakah mau menjemput bareng saya ke Brebes?” ke lokasi kecelakaan. Beliau menyanggupi dan bertemu di pasar nanti setelah mandi terlebih dahulu. Saya juga mandi dan setelahnya berangkat ke pasar. Lokasi pasar dengan rumah orang tua saya sekitar 100 meter. Lokasinya disamping jalan raya Provinsi. Hari itu saya berpamitan dan memohon maaf pada bibi jika saya tidak bisa menyaksikan ijab qobul pernikahan anaknya untuk menjemput saudara yang terkena musibah di Brebes.
Ada pesan masuk di group WA keluarga besar. Ternyata sebuah photo keluarga. Sudah rilis. Yang saya dan saudara yang dari Tambun tidak ada disana. Fix, ijab qobul telah selesai dan sudah masuk sesi photo-photo. Alhamdulillah proses pernikahan anak bibi lancar. Sempat saya merasa sedih. Karena tidak ada dalam photo tersebut. Namun tugas yang sedang saya jalankan lebih penting untuk menjemput saudara yang kecelakaan di Brebes π . Semoga nanti dipernikahan saya (belum tahu kapan π ) bisa berkumpul kembali dalam keadaan komplit. Aamiin
Saudara yang mengalami kecelakaan tersebut mudik ke Jogja dari Bekasi menggunakan mobil. Dari Jogja ke Kuningan untuk menyaksikan pernikahan anak bibi saya tersebut. Mobil yang berisi 3 dewasa dan 5 anak-anak itu kecelakaan di Brebes. Kecelakaan yang disebabkan mengantuk sekilas. Mungkin sekilas mata mengedip. Namun efek nya luar biasa. Mobil yang dikendarai menabrak pembatas jalan sebelah kiri. Menyebabkan ban depan sebelah kiri pecah, bodi kiri samping depan penyok dan ada bagian yang bengkok yang menyebabkan mobil tidak dapat digunakan. Harus di las dan di press agar bisa digunakan.
Sembari saya perjalanan ke Brebes untuk jemput, sembari juga saudara saya tersebut kontak bengkel mobil sekitar untuk mengecek dan membantu memperbaiki. Minimal mobil dapat dipakai meskipun berjalan pelan kembali lagi ke Bekasi. Saya dan saudara dari Tambun tidak tahu lokasinya. Hanya mengandalkan “share loc”Β yang dibuka via Google Maps. Perjalanan via jalur tol dan keluar di pintu tol Pejagan. Dibutuhkan waktu LK 3 jam untuk mencapai lokasi.
Lokasi kejadian ditemukan. Alhamdulillah kondisi penumpang mobil tersebut baik-baik saja. Katanya, sempat saudara saya pingsan ketika terjadi kecelakaan. Mungkin karena kaget.Β Mereka beristirahat ditenda posko polisi ketika kami jemput. Kondisi mobil sedang dicek orang bengkel. Anak-anak dan saudara dari Klaten naik mobil yang kami bawa. Untuk berangkat lagi ke Kuningan. Saudara saya beserta suaminya tidak ikut. Ditinggal untuk mengurus mobil yang kecelakaan agar urusannya cepat beres. Saya berikan uang seadanya ke mereka dari dompet. Untuk bekal dan jaga-jaga. Saya pamit untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Kuningan.
Kena Omelan si Boss
Dihari yang sama, ada problem pada salah satu klien Excellent Managed Services Email Server. Problemnya adalah service email server tidak berjalan. Dikarenakan kapasitas disk yang sudah penuh. Team Excellent juga sudah memberikan warning jauh-jauh hari untuk melakukan upgrade kapasitas disk. Mendownload atau menghapus email-email lama yang sudah tidak digunakan. Agar service email server dapat berjalan kembali. Mungkin setiap hari kami informasikan perihal kapasitas disk tersebut pada klien. Yang akhirnya servicenya down/stopped.
Klien kontak via email lain dan menanyakan kenapa layanan email servernya tidak bisa diakses. Kami forward kembali email pemberitahuan yang pernah dikirimkan setiap hari tersebut. Pihak klien meminta bantuan untuk mengaktifkan servicesnya agar bisa mendownload atau menghapus beberapa email. Beberapa file log coba dihapus. Didapatkan beberapa space disk. Services sempat up kembali. Tidak lama kemudian down kembali karena disk penuh. Hal tersebut dikarenakan ketika service up, email-email yang sudah menunggu diantrian antispam langsung terkirim. Tidak ada cara lain untuk mengaktifkan kembali servicesnya. Selain upgrade kapasitas disk.
Pihak manajemen klien memutuskan untuk upgrade disk 50 GB. Agar service email dapat up kembali dan dapat digunakan. Saya pun meminta bantuan Team Excellent yang standby untuk membantu menambahkan kapasitas disk terhadap klien tersebut. Ndilalah, team yang saat itu jadwalnya standby, sedang AFK dan keluar rumah untuk ngider. Memang masih suasana lebaran. Saya coba telp Team lain untuk membantu proses. Karena posisi saya yang sedang perjalanan ke Brebes dan kembali lagi ke Kuningan. Tidak memungkinkan untuk saya proses via HP dan tidak sedang membawa laptop. Saya percayakan prosesnya pada dia sambil saling info di group internal Team Support. Kebetulan saya membawahi Team Support dan Teknis di PT. Excellent.
Pada group Team Excellent, pak boss menanyakan perihal perkembangan status klien tersebut. Namun prosesnya masih belum selesai dan menggantung. Salah satu team yang saya minta bantuan sedang mengerjakan pekerjaan yang lain dan team yang jadwalnya standby, masih posisi AFK. Saya sendiri masih diperjalanan kembali ke Kuningan setelah jemput saudara yang kecelakaan tadi. Pak boss kurang happy dengan penanganan yang dilakukan oleh Team Support. Terlalu lama. Yang kurang setelah dilakukan penambahan disk adalah restart server. Proses restart server ini terlewat dibaca sesuai dengan informasi yang diberikan oleh rekanan Excellent (Partner Cloud Excellent).
Karena hal tersebut, pak boss meng-ultimatum agar semua team yang standby harus masuk kantor jika problem masih belum terselesaikan jam 16:00. Ada ataupun tidak ada komplen dari klien. Sebelum libur lebaran, sebenarnya Excellent sudah briefing perihal mekanisme standby dan mewanti-wanti agar benar-benar standby. Dan team yang standby harus commit dengan jadwal yang sudah diberikan. Adapun jika ada kegiatan keluar rumah dan sejenisnya, harus membawa laptop dan paket data internet tersedia. Tidak ada alasan quota habis ataupun tidak ada jaringan. Toleransi standby team yang diberikan sudah sangat enak sekali sebenarnya. Team bisa bebas yang penting standby ketika dibutuhkan. Bisa sambil nonton TV, bermain bersama keluarga ataupun kegiatan yang lainnya. Dibandingkan dengan harus datang ke kantor untuk standby.
Saya sebagai yang membawahi Team Support dan Teknis menerima keputusan tersebut. Jika memang benar nantinya harus standby masuk kantor. Meskipun problem klien tersebut dapat diselesaikan sebelum jam 16:00. Perasaan kurang happy si boss memang ditujukan pada team yang standby. Di group Team Excellent. Namun saya paham dan menangkap maksud lain dari pesan yang disampaikan di group tersebut. Saya sebagai yang membawahi Team Support dan Teknis, gagal dalam memanage team dibawah saya. “Lu gimana sih Mad. Atur dong team nya supaya lebih aware waktu standby”. Mungkin itu pesan yang hendak disampaikan π . Mudah-mudahan saja itu hanya perasaan saya saja π .
Ada perasaan kecewa juga dari saya pada team yang jadwalnya standby saat itu. Tidak saya ungkapkan secara langsung di internal team. Saya hanya menghimbau dengan sangat agar team lebih aware dan standby secara serius. Keringanan yang diberikan sudah sangat-sangat ditoleransi dan sangat enak sekali untuk standby. Mau marah pun sudah terwakili oleh si boss π
Karena kejadian tersebut, saya langsung mencari-cari semacam tablet atau sejenisnya yang ringan dan gampang dibawa. Memiliki layar yang cukup besar. Untuk memudahkan saya ketika urgent. Ada beberapa yang saya incar. Mulai dari Lenovo Miix 320 hingga tablet Android ataupun Ipad. Mungkin suatu saat akan saya beli, namun tidak sekarang π . Lagi banyak pengeluaran brooooo π
Akhirnya saya sampai di Desa saya. Sekitar ba’da Ashar waktu itu. Anak-anak yang saya jemput keluar satu persatu dari mobil. Beberapa saudara menghampiri, bersalaman dan memeluk. Ada perasaan haru/bahagia yang saya lihat. Terlihat dari matanya yang berkaca-kaca. Mungkin karena sudah lama tidak bertemu dan perasaan khawatir yang menjadi lega pasca insiden kecelakaan. Alhamdulillah, misi selesai π
Saya sholat Ashar, makan dan coba photo-photo beberapa object sisa-sisa acara resepsi π
Cerita belum selesai disore itu. Dimalam harinya masih harus kembali ke Brebes. Cerita berlanjut di tulisan berikutnya π