Akhirnya Instalasi Linux juga (dual boot) pada Macbook Air

Posted by

Belum lama ini saya menggunakan Macbook Air keluaran tahun 2015 sebagai peralatan tempur/kerja sehari-hari. Mungkin bisa dibilang baru satu bulan setengah dari tulisan ini dituangkan pada blog. Awalnya, peralatan laptop yang digunakan adalah Fujitsu yang terinstall dual boot sistem Linux ElementaryOS dan openSUSE. Laptop Fujitsu yang saya gunakan ini sudah tidak tahan lama dalam hal batre. Mungkin hanya sanggup menyala selama LK 5 menit tanpa listrik. Selain itu juga terkadang tiba-tiba mati apabila overheat/terlalu panas. Sekarang laptop tersebut saya gunakan untuk kegiatan ngoprek di kontrakan.

Karena hal tersebut lah Alhamdulillah saya mendapatkan Macbook Air sebagai penggantinya. Pada Macbook Air ini sudah terdapat Mac OS dengan code name Yosemite. Dari sisi tahan lama dalam keadaan tidak dicharge, Macbook Air yang saya gunakan ini sanggup digunakan selama 12 jam. Pada awal menggunakan Mac ini, saya harus beradaptasi terlebih dahulu tentunya. Khususnya dari sisi Shortcut Keyboard yang sedikit berbeda dari sistem operasi yang lain (Microsoft atau Linux). Misalnya tombol Control+C diganti dengan tombol Command+C untuk copy.

macbook-air-13

Seiring berjalannya waktu dan seringnya menggunakan Macbook ini, perlahan saya terbiasa dengan menu-menu nya dan tombol shortcut-nya. Penggunaan untuk browsing, cek email, remote akses dan kegiatan yang lainnya overall nyaman untuk digunakan.

Pernah suatu ketika saya hendak melakukan update modul panduan training Excellent dengan materi-materi yang baru atau tata cara yang relevan untuk beberapa versi aplikasi saat ini. Misalnya panduan training Zimbra Mail Server. Pada Zimbra versi 8.0.x, beberapa panduan konfigurasi yang dilakukan berbeda dengan panduan konfigurasi pada Zimbra 8.5/8.6 (versi terbaru saat ini). Dibukalah file master panduan training Zimbra tersebut dengan LibreOffice yang sudah terinstall pada Mac OS dengan versi 5. Alhasil semua tampilan screenshot/gambar berantakan dan tidak sesuai dengan posisi seharusnya. Mungkin hal ini wajar karena sebelumnya saya melakukan edit menggunakan LibreOffice 4. Diinstall lah LibreOffice versi 4 dan dibuka kembali file master panduan Zimbra yang hendak saya perbarui. Namun hasilnya tetap sama dan tidak sesuai dengan ketika saya buka pada Linux.

Karena jadwal training yang sudah hampir dekat dan panduan belum juga diupdate, disana saya memiliki 2 pilihan. Pilihan yang pertama adalah menyesuaikan kembali semua screenshot/gambar pada posisi yang seharusnya dengan LibreOffice pada Mac OS atau diinstall Linux yang kemudian diinstall LibreOffice pada Macbook Air yang saya gunakan. Pilihan pun jatuh pada opsi kedua, yaitu dengan menginstall Linux. Pilihan ini diambil karena pertama saya hendak uji coba performance dan power konsumsi Macbook apabila menggunakan Linux, dan yang kedua adalah editing panduan menggunakan LibreOffice pada Linux yang sudah sesuai posisi shortcut/gambar pada panduan yang hendak saya update.

Instalasi Linux pada Macbook Air yang saya gunakan juga tidak langsung saya install begitu saja. Namun diuji coba terlebih dahulu menggunakan Live CD/DVD atau Live USB apakah ada problem terhadap kompatibilitas.

Uji coba pertama Linux Live USB, saya menggunakan Linux ElementaryOS yang biasa digunakan pada laptop Fujitsu. Selain dari segi tampilan dan feature dock yang hampir mirip dengan Mac OS, Linux ini juga ringan ketika digunakan. Namun sayang, ketika masuk pada mode Linux Live, beberapa feature/tampilan yang ada hilang dan tidak terlihat. Tampilan icon pada dock dibawah juga tidak terlihat, namun ketika mouse didekatkan, tampilan icon pada dock muncul dan hilang kembali ketika mouse dijauhkan (tampilan icon pada dock seolah transparan). Begitu juga dengan tampilan menu pada saat akses menu dibagian pojok kiri atas ElementaryOS. Karena hal tersebut, akhirnya saya tidak jadi menggunakan ElementaryOS untuk diinstall pada Macbook Air.

Karena hal tersebut diatas, saya coba menggunakan openSUSE. Linux openSUSE ini tidak saya uji coba terlebih dahulu secara Linux Live dan langsung diinstall saja. Proses instalasi lancar dan sepertinya tampilannya sesuai dengan display dan aplikasi-aplikasi bawaan sistem juga tampil secara normal. Saya coba buka aplikasi Gnome Terminal dan eng ing eeeeng tampilannya kembali kabur/blur sama seperti saat menggunakan Linux Live ElementaryOS. Tulisan yang saya ketik pada Gnome Terminal pun tidak muncul.

ubuntu_15.04

Setelah ujicoba ElementaryOS dan openSUSE, uji coba selanjutnya menggunakan Linux sejuta umat, yaitu Ubuntu. Ubuntu yang saya gunakan adalah versi 15.04 dengan code name Vivid Vervet. Tidak mau terburu-buru langsung install, saya uji coba terlebih dahulu dengan mode Live USB. Proses pembuatan Live USB dilakukan via Mac OS dengan menggunakan aplikasi yang luar biasa. yaitu Mac Linux USB Loader. Proses pembuatannya pun simple sama seperti pada saat menggunakan Unetbootin. Selesai proses pembuatan Ubuntu Live USB, langsung saja reboot Mac OS dan uji coba booting via USB. Voilaaa, saya langsung masuk pada mode Ubuntu Live. Langsung uji coba beberapa aplikasi yang ada seperti LibreOffice, browser dan tentunya tidak ketinggalan Gnome Terminal. Ubuntu Live ini sepertinya lebih kompatibel dan normal ketika digunakan dibandingkan dengan 2 OS Linux sebelumnya.

Dari beberapa percobaan install dan Linux Live yang diuji coba, akhirnya pilihan Linux yang diinstall pada Macbook Air jatuh pada Ubuntu Linux yang dijadikan dual boot dengan Mac OS. Proses instalasi lancar sampai akhir meskipun ada beberapa yang harus diperbaiki.

Note :

Uji coba instalasi Linux pada Macbook ini merupakan pengalaman pribadi pada saat pemilihan Linux yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Pengalaman yang saya alami mungkin berbeda dengan pengalaman orang lain yang sama-sama hendak menginstall Linux pada Macbook.

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.