Setelah dilakukannya pelonggaran PSBB dan sudah diperbolehkannya rumah ibadah dibuka, Alhamdulillah saya bisa kembali lagi sholat jumat di masjid secara berjamaah. Tentu sesuai dengan protokol. Seperti mengenakan masker, bawa sejadah sendiri dan wudhu dari rumah.
Ketika saya berangkat dari rumah ke masjid, terlihat banyak warga sekitar atau yang sedang ada di sekitar masjid antusias untuk melakukan sholat jumat. Di pintu gerbang masjid, ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh jamaah sebelum masuk ke masjid. Ada juga garis-garis pembatas antrian agar jamaah tidak berdekatan. Saya lihat, masing-masing jamaah tertib sesuai dengan batasan garis yang telah ditentukan. Tidak ada saling serobot ataupun berdesak-desakan.
Didalam masjid, sudah ada penanda di beberapa tempat untuk tidak ditempati. Masing-masing jarak antar jamaah lebih kurang 1 meter. Masing-masing jamaah berjarak dan terlihat cukup rapi. Semua jamaah memakai masker dan hampir tidak ada yang mengobrol.
Khotbah jumat berlangsung singkat. Khotbah pertama ataupun khotbah kedua. Begitu juga dengan bacaan surat ketika sholat. Surat yang dibacakan setelah Alfatihah. Biasanya, surat yang dibacakan agak panjang. Namun tidak saat itu. Hanya membaca surat pendek.
Dari pengalaman tersebut, sebenarnya orang-orang Indonesia itu bisa disiplin dan tertib. Buktinya ketika antri secara rapi untuk dilakukan cek suhu tubuh sebelum masuk masjid. Hampir tidak ada yang mengobrol ketika khotbah jumat berlangsung. Dan seharusnya memang seperti itu. Memang, saya sendiri terkadang tertidur ketika khotbah berlangsung di jumatan-jumatan sebelumnya 🙂
Harapannya, semoga pandemic COVID-19 ini segera berakhir dan masyarakat terus disiplin dan tertib. Khususnya saya pribadi.
Aamiin ya rabbal Alaamiin