Setelah sebelumnya saya menulis tentang KISS mengenai Sabun dan Kipas angin yang saya dengar dari pak Boss Masim “Vavai” Sugianto, sekarang saya akan bercerita kembali mengenai Pensil dan Bolpoin. Cerita ini saya dengar dan berasal dari sumber yang sama, yaitu dari pak Boss Vavai disela-sela briefing yang dilakukan setiap pagi. Berikut adalah ceritanya.
Ada 2 negara yang melakukan perjalanan keluar angkasa. Tujuannya adalah tentu untuk melakukan penelitian tentang luar angkasa, bulan, planet Mars ataupun yang lainnya. Pada zaman itu, belum ada yang namanya kamera. Untuk mendokumentasikan dan menginformasikan setiap sesuatu yang dilihat, dialami pada saat berpetualang keluar angkasa para astronot menggunakan media kertas dan bolpoin. Ternyata para astronot ini mengalami masalah dan tidak dapat mendokumentasikannya. Hal ini dikarenakan tinta yang terdapat pada bolpoin tidak dapat keluar/turun (karena ruang hampa). Kejadian ini dialami oleh kedua negara tersebut. Akhirnya mereka pulang ke negara masing-masing dan menceritakan permasalahan yang dihadapi di luar angkasa.
Negara yang satu melakukan penelitian bagaimana caranya agar bolpoin dapat digunakan/tintanya turun meskipun berada di luar angkasa. Penelitian pun dilakukan dan akhirnya menemukan cara-nya. Tentu saja penelitian ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan dilakukannya penelitian ini, akhirnya mereka para astronot dapat menggunakan bolpoin diluar angkasa untuk mencatat setiap kejadian atau suatu benda yang dilihat.
Negara kedua juga dapat menemukan solusi perihal tidak dapatnya digunakan bolpoin diluar angkasa. Namun negara ini tidak melakukan penelitian agar bolpoin/tinta dapat turun/digunakan pada saat diluar angkasa, melainkan dengan menggunakan alternatif lain. Tentu saja negara yang satu menjadi penasaran tentang apa yang dilakukan negara yang kedua. Teknologi apa yang mereka gunakan agar dapat mencatat meskipun berada diluar angkasa. Ternyata yang digunakan oleh negara kedua ini adalah pensil. Ya pensil. Para astronot negara kedua ini akhirnya menggunakan pensil untuk menggantikan bolpoin agar dapat mencatat meskipun berada di luar angkasa. Pensil ini tidak terpengaruh dengan adanya kondisi ruang hampa dan tetap dapat digunakan untuk mencatat.
Itulah sepenggal cerita yang saya dengar dari pak boss Vavai disela-sela briefing dipagi hari. Pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut diatas adalah terkadang kita melupakan suatu benda yang sederhana, namun memiliki kegunaan yang luar biasa. Melakukan suatu tindakan yang biasa saja/simple, namun ternyata dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
Keep It Simple bro 😀
Mangstabb gan hehe 😀